Searching...
Kamis, 06 November 2014

Pelita Iman

Assalamu'alaikum kawan-kawan
apa kabar neich.................................??????
semoga tetap dalam lindungan Tuhan
kali ini Tha' mau berbagi tulisan neichhhhh, di dengerin ia, ech salah dibaca ia tapi jangan lupa diresapi dan satu lagi kita share juga ia


Pelita Iman

Iman dalam hati ibarat sebuah pelita, bila cahanya meredup berarti kita akan larut dalam gelap dan kehilangan petunjuk dalam menjalani kehidupan, dan semakin cahanya menyala, berarti kita akan semakin melihat segala sesuatu dihadapan kita dengan jelas.
Akan tetapi pertanyaannya sekarang adalah, apakah kita mempunyai dan memiliki iman tersebut ???? Iman yang nantinya mampu mengantarkan kita kepada sang  Khalik yang maha sempurna, dengan iman pula kita mampu melihat kehidupan dunia ini dari sisi yang lain.
Pernahkah kita, ketika sedang dibacakan ayat-ayat Tuhan hati kita ikut bergetar, pernahkah kita ketika sedang adzan kita langsung menuju masjid, jangankan masjid, ia sekedar shalat di rumah itu saja sudah cukup jika harus berat untuk melangkah ke masjid………. hehehe
Sifat dan karakter iman memang bisa naik- turun dan satu lagi tambahan dari Ustasdku dulu saat aku masih duduk di kelas II Madrasah Tsanawiyah, semoga ia selalu mendapat lindungan Allah SWt. Amin ya rabbal alamin…. menurut beliau sifat iman itu ada 3 yakni, naik, turun dan mengambang.
 dan bagaimana iman itu dikatakan turun, naik dan mengambang ?????
iman dikatakan Naik, apabila kita terus melakukan perubahan menjadi lebih baik, saat dimana kita terus mencari hakikat dan keberadaan Tuhan itu seperti apa
iman dikatakan Turun merupakan kebalikan dari iman naik.
sedangankan iman yang mengambang, adalah iman yang masih mentah, masih mencari hakikat, masih belum mampu untuk melangkah dan belum mampu untuk istiqamah……………………..
jika iman diibaratkan sebuah pelita maka bagaimana , maka bagaimana cara kita untuk menghidupkan pelita tersebut agar ia selalu menyala ? jawabannya adalah taubat, ia hanya dengan taubat kita mampu terus menyalakan pelita tersebut.
seorang ulama bernama Bakar bin Abdillah Al-Muzami menegaskan “siapa yang bisa menandangimu wahai anak cucu adam dalam hal bertaubat ? engkau bisa datang ke mihrab kapanpun engkau mau, untuk menghadap Tuhanmu. tak ada apapun yang membatasi antara dirimu dan tuhanmu., tak ada perantara, tak ada penerjemah”.
Akan tetapi karakter manusia, ketika ia diberikan kesenangan maka kita tak segan mengatakan ini “karunia Tuhan”, akan tetapi jika kita diberikan cobaan berupa  kesengsaraam, maka kita akan mengatakan Tuhan tak sayang padaku (Galau tingkat nasional duechhhhhhh dan senyuman terkonyolpun akan ia tampakkan pada semua orang).
Untuk menguji bagaimana tingkat keimanan kita Tuhan akan memberikan cobaan kepada kita, Ibarat kita mengikuti ujian nasional gitu…… (tapi jangan kayak ujian di Indonesia yang banyak kecurangannya. ujian Tuhan murni adil dan juga benar-benar karena ia tau apa yang kita butuhkan dan mengesampingkan apa yang kita inginkan).
“Buya Hamka  pernah mengatakan bahwa tingkat cobaan iman itu tak ubahnya dengan anak tangga yang bertingkat-tingkat. ketika kita menaiki anak tangga pertama maka satu pukulan hebat akan tertuju pada kita yang sedang mendaki, kalau tangannya kuat bergantung, kalau kakinya kuat berpijak, dan kalau aka pikirannya tetap waspada, pukulan itu akan malah mendorong menaikannya ke anak tangga yang lebih tinggi. tapi kalau tangannya lemah, kakinya tidak kuat, akalnya hilang, pikirannya kusut, maka pukulan tersebut akan dapat menjatuhkan dan merobohkan. yang palng fatal adalah ketika ia terjatuh akan menjatuhkan pula anak tangga lainnya dan yang bisa jadi kita tak bisa bangkit lagi, karena pondasi kita yang begitu lemah. “(Astagfirullahhaladzim)
sungguh perumpamaan yang indah dari bapakku (Buya Hamka), eits jangan iri ya……… @-@ .
ketika kita mendapatkan sebuah lemparan bola  seperti yang diumpamakan buya hamka tersebut, maka jangan pernah berputus asa, karena itu merupakan cara Tuhan mencintai kita, Ia ingin membuktikan kesstiaan kita terhadapNYA. berkaitan dengan cobaan ini Allah menjelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 214.
÷Pr& óOçFö6Å¡ym br& (#qè=äzôs? sp¨Yyfø9$# $£Js9ur Nä3Ï?ù'tƒ ã@sW¨B tûïÏ%©!$# (#öqn=yz `ÏB Nä3Î=ö6s% ( ãNåk÷J¡¡¨B âä!$yù't7ø9$# âä!#§ŽœØ9$#ur (#qä9Ìø9ãur 4Ó®Lym tAqà)tƒ ãAqߧ9$# tûïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä ¼çmyètB 4ÓtLtB çŽóÇnS «!$# 3 Iwr& ¨bÎ) uŽóÇnS «!$# Ò=ƒÌs% ÇËÊÍÈ  

arinya :”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat”.(Al-Baqarah: 214 )
Tuchhh kan benar kataku…….. masih banyak yang cobaannya lebih dibandingkan dengan kita, cobaannya pun akan diganjarkan syurga. hayooo siapa yang mau masuk syurga angkat kaki, hehehe awas jangan tinggi-tinggi nanti jatuh,,,,,,,,,,,, @-@
jangan pernah berhenti mengharapkan petunjuk Tuhan, iapun masih menyanyagi, buktinya kita masih dikasih bernafas, dikasih tubuh yang sehat, masih punya keluarga, punya rumah, dan juga kita masih bisa makan 3x sehari, kecuali yang gemblung mungkin makannya bisa nambah. (peace yang gemblung jangan marah) karena masih banyak diantara kita yang memiliki kekurangan, ada yang terbaring lemah di rumah sakit, ada yang cacat dan masih banyak lagi yang lain, akan tetapi mereka maish bisa tersenyum.
Nah bagaimana cara kita berterima kasih telah diberikan begitu banyak nikmat yang banyaknya itu mengalahkan tingginya Gunung Himalaya, itu loe gunung yang katanya mendapat predikat gunung tertinggi di dunia, masih tinggi pula nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Apalagi gadget yang katanya paling canggih sekalipun tak akan mampu menghitung banyaknya nikmat Tuhan……..
jadi jawabannya adalah dengan bersyukur = beriman = bertakwa……..
tiga hal tersebut, nulling emang gampang neng, tapi neglakuinnya uh susah cinntttttttt. Ah tidak ada susah kok jika dilakukan dengan ikhlas dan istiqamah…………….
semangat perubahan, mari terangi dunia ini dengan pelita keimanan agar kita menjadi  insan yang beruntung, bukan insan yang merugi……….
semoga bermanfaat !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!



0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!